BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap, maupun memukul bola. Perbedaannya hanya pada permaianan kasti ada regu penjaga yang bertugas sebagai pelempar atau pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul sendiri yang melambungkan bola dan kemudian memukulnya. Manfaat permaianan kippers sama sebagai berikut
Manfaat permainan kippers adalah:
1 Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang meliputi kesegaran jasmani, rohani, dan kesehatan.
2 Meningkatkan solidaritas antar individu
3 Meningkatkan ketangkasan dan keterampilan
4 Meningkatkan kretifitas dan rekretif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peraturan Kippers
Adapun beberapa peraturan dalam permainan kippers adalah sebagai berikut :
1. Ukuran lapangan terbesar adalah 60 x 25 m, dengan ukuran ruang pemukul dan ruang bebas menjadi lebar 65 x 25 m. ukuran lapangan untuk anak-anak adalah 45 x 25 m, dengan ruang pemukul dan ruang bebas adalah 30 x 25.
2. ruang pemukul 5 x 15 m.
3. ruang bebas 5 x 15 m.
4. tiang hinggap / bebas terlaetak di belakang lapangan dengan dua buah tiang. Jarak antar tiang adalah 10 m. dan berjarak 5 m dari garis belakang. Keduanya berdiri di dalam lingkaran dengan diameter 1m. tinggi tiang bebas minimal 1,5 meter dan harus dapat dengan mudah dibeadakan dengan tiang-tiang gais-garis batas.
5. panjang kayu pemukul minimal 50 cm dan maksimal 60 cm. Penampang kayu berbentuk oval lebarnya tidak melebihi 5 cm, tebal 3,5 cm dan boleh diberi pembalut agar tidak mudah lepas pada saat dipukulkan.
6. bola yang digunakan adalah bola kasti, dengan kelilingnya 19 cm-21 cm, dan beratnya 70-80 gram.
7. lama permainan minimal 2 x 20 menit, maksimalnya 2 x 30 menit, tidak terhitung waktu istirahat yaitu 10 menit.
8. tiap regu terdiri dari 12 orang pemain yang salah satunya harus ada kapten regu, semua pemain harus mengenakan nomor dada.
9. wasit atau pemimpin pertandingan harus memegang teguh aturan-aturan permainan. Petunjuk dan keputusan wasit adalah pasti dan harus diurut. Perlengkapan wasit adalah arloji dan peluit.
Ketentuan peluit adalah : 1) satu kali tiupan panjang (tiiiiiit), apabila bertukar tidak bebas yaitu pemain kena dilempar lawannya. 2) dua kali tiupan pendek (tit-tit) apabila pukulan salah dan pukulan luncas / tidak kena. 3) dua kalai tiupan panjang (tiiiiit-tiiiiit) apabila bertukar bebas, bola hilang, wasit menghentikan permainan karena suatu hal. 4) tiga kali tiupan panjang (tiiiiit-tiiiit-tiiit) apabila permainan akan dimulai, yaitu permulaan babak I dan permulaan babak II setelah istirahat sesudah tukar, dan bila permainan selesai. 5) tiga kali tiupan pendek (tit-tit-tit) apabila bola telah dipegang oleh pelambung, dan dilaksanakan segera pemanggilan giliran untuk pemukul.
10. setelah diadakan undian, wasit menentukan regu pemukul dan regu pemain.
11. regu pemukul berkumpul di ruang bebas, setelah dipanggil oleh pencatat sesuai nomor urut segera ke ruang pemukul untuk memukul.
12. pemain-pemain regu lapangan bersiap pada tempatnya masing-masing yang diatur oleh kapten regunya. Hal-hal yang harus mereka perhatikan adalah : 1) tidak boleh berdiri di dalam ruang bebas, 2) tidak boleh ada pemain lain di dalam ruang pemukul kecuali pemukul.
13. pemukul melambungkan bolanya sendiri dan memukulnya.
14. jumlah pukulan hanya satu pukulan saja, kecuali pembebas berhak tiga kali memukul bola.
15. para pemain mendapat giliran memukul sesuai dengan nomor urut, nomor pengganti/cadangan mendapat nomor yang digantinya. Setelah istirahat, regu yang menjadi pemukul adalah regu lapangan pada permulaan pertandingan.
16. pemukul berada di dalam bujur sangkar / ruang pemukul. Pemukul tidak boleh berdiri di salah satu garis batas atau atau di luarnya sebelum kayu mengenai bola. Jika dilanggar maka pukulan salah.
17. bola yang melampaui garis-garis batas ruang pemukul, tidak melewati garis samping sebelum bendera batsa tengah, denga terlebih dulu mengenai tanah, pemain atau tiang pertolonganmelewati garis samping sesudah bendera batas tengah
18. pukulan salah ialah:
a kalau bola jatuh didalm ruang pemukul, diatas garis
b kalau bola terpukul oleh tangan
c kalau bola setelah dipukul jatuh mengenai pemukul sendiri mengenai pelambung atau pembantunya, sedang mereka ada didalam ruang pemukul
19. pukulan diebut luncas (luput), kalau di dalam usaha memukul bola, kayu pemukul tidak mengenai bola
20. sehabis memukul, kayu pemukul harus diletakan di dalam bujur sangkar ruang pemukul, kalau kayu pemukul terjatuh keluar batas atau sebagian saja kayu pemukul keluar dari garis batas ruang pemukul, maka si pemukul tidak berhak mendapatkan nilai, kecuali kalau ia sebelum menyentuh tiang pertolongan sempat dan dapat membetulkan letak kayu pemukul sebagaimana mestinya
21. pada tiap-tiap permmmulaan permainan, sehabis bertukar tempat dan sehabis istirahat, pemain dari regu pemukul tidak boleh masuk keruang pemukul sebelum dipanggil oleh penulis, pelanggaran hal ini dihukum dengan beretukar bebas
22. tiap-tiap pemukul sesudah pukulan betul, pukulan salah atau pukulan luncas disebut ”pelari”
23. sesudah pukulan betul, pemukul harus lari langsung ke salah satu dari tiang bebas dan dari tiang bebas, kalau menurut perkiraannyan dia tidak akan kena lempar, ia boleh terus kembali keruang bebas
24. kalau pukulan salah satu luncas, yang boleh lari hanyalah si pemukul sendiri, tetapi tidak boleh lari lebih jauh dari tiang pertolongan, kecuali apabila bola oleh regu lapangan dimainkan denagn maksud untuk melempar pelari itu. Untuk pukulan salah satu atau luncas pelari tidak mendapatkan untuk larinya
25. pelari-pelari pada tinag pertolongan pada tiang bebas, boleh melanjutkan larinya apabila bola sudah dalam permainan. Pada saat bola terlepas dari tangan pelambung untuk dipukul, seorang pun tidak bolaae lari, kalau belumnyaaaata bahwa hasil pukulan itu betul
26. pemain dari regu pemukul, mendapatkan nilai dual bila pukulanya sendiri betul dan ia dapat lari dari ruang pemukul menuju kesalah satu tiang bebas, dan langsung kembali ke ruang bebas dengan selamat, artinya tidak melakukan pelanggaran atau tidak terganggu karena pertukaran tempat
27. pada saat bola mati pelari tidak boleh lagi mulai lari
28. pemain-pemain dari regu pemukul dilarangt keluar dari batas-batas ruang bebas dan ruang pemukul
29. Apabila seorang pelari dalam perjalanannya dirintangi dengan sengaja oleh pemain regu lapangan, maka pelari itu boleh meneruskan perjalanannaya dengan bebas sampai ketempat perhentian yang berikutnay (tiang bebas, ruang bebas)
30. bola disebut mati : a) apabila bola sudah ada didalam tangan pelambung yang sudah siap berdiri di dalm petak pelambung, b) apabila pukulan salah, kecuali kalau bola dipermainkan oleh regu lapangan, c) apabila pukulan luncas, kecuali kalau bola dipermainkan oleh regu lapangan, d) apabila bola hilang, terhitung mulai dari saat waktu wasit membunyikan peluit tanda bola hilang (dua kali tiupan panjang), e) apabila terjadi bertukar bebas
31. bola didalam permainan: a) sehabis pukulan betul, b)kalau sesudah pukulan luncas, atau pukulan salah, bola lalu dimainkan oleh regu lapangan, c)kalau sesudah tanda peluit diakhirnya Bola hilang, bola sesudah diketemukan kembali dan sudah ada di dalam lapangan.
32. Bola hilang kalau tidak bola dapat diambil oleh regu lapangan dengan cara biasa. Termasuk juga, bila bola terjauh di belakang penonton, sehingga bola tidak dapat diambil dalam waktu yang sepatutnya. Untuk menentukan hal ini diserahkan kepada kebijaksanaan wasit. Wasit menyembunyikan peluit tanda bola hlang pada saat sekiranya bola itu sudah dapat diambilo kembali kalu tidak terhalang.
33. lemparan dipandang sah jika lemparan langsung mengenai pemain dari regu pemukul. Bola yang sebelum mengenai pemain tetapi mengenai tanah / tiang lebih dulu maka tidak sah.
34. jika seorang regu pemukul kena .lemparanmaka mulai dari saat itu juga regu lapangan berganti menjadi regu pemukul, dan regu pemukul menjadi regu lapangan.
35. selama belum ada tanda peluit, bahwa permainan akan dimulai lagi, semua pelari yang sementara berlindung pada tiang pertolongan atau pada tiang bebas, boleh langsung masuk ke dalam ruang bebas.
36. pertukaran tidak bebas juga berlaku jika pemain dari regu pemukul memegang bola di tempat dimana saja. Ini juga berlaku untuk bola yang dilemparkan oleh pelambung kepada pemukul. Apabila si pemukul memegang bola waktu akan memukul, maka hal ini term,asuk pergantian bebas.
37. bila terrjadi ada pemain pelari yang akan kena lempar, terdapat pemain regu pemukul keluar dari ruang bebas dengan perkiraan akan terjadi bertukar tidak bebas dengan maksud segera membalas melempar, maka dihukum dengan bertukar tempat bebas.
38. pada saat pelari yang akan dilempar, pemain regu lapangan tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan bebas sebelum lemparan terjadi dan hasil lemparan dinyatakan dengan tanda isyarat peluit oleh wasit, maka hukumannya adalah lemparan itu dianggap tidak sah.
39. bertukar bebas terjadi: a) pada saat regu lapangan sudah memiliki tiga bola tangkap berturut-turut dengan tidak selang terjadi pertukaran (dalam satu babak), b) kalau sudah pukulan terakhir dari pembebas, ruang bebas dapat dibakar regu lapangan atau pukulan terakhir ini salah, c) kalau pelari pada waktu masuk ke dalam ruang bebas, lari terlanjur melampaui garis batas belakang ruang bebas , d) kalau pemain dari regu pemukul ada yang keluar dari ruang bebas tidak untuk memukul, e) kalau pemain dari regu pemukul (pelari) keluar dari bataslapangan pemain, f) apabila kayu pemukuul pada waktu dipukulkan terlepas dari tangan pemukul.
40. tiap bola yang terpukul yang dapat ditangkap pemain lapangan, sebelum mengenai tanah, dinyatakan sebagai bola tangkap dan dihitung pula satu nilai.
41. pemain dari regu pemukul yang tiba gilit\rannya untuk memukul bola, sedang semua pemain dari regunya masih berdiri pada tiang pertolongan atau pada tiang bebas, pemain tersebut dinamakan pembebas.
42. sesudah pukulan yang terakhir dari pembebas, setiap pemain regu lapangan berhak membakar yang disebut membakar ialah berdiri dengan dua kaki di dalam ruang bebas dengan membanting bola.
43. memperlambat permainan dengan sengaja dilarang, dan wasit wajib memperingatkan regu yang bersangkutan. Kalau hal ini diulangi lagi wasit berhak menjatuhkan hukuman sebagai berikut : a) bila regu pemukul yang melakukannya, hukumannya adalah pertukaran bebas, b) kalau regu lapangan yang m,elakukannya, maka pemain-pemain regu pemukul (pelari) yang berada pada tiang bebas boleh langsung dengan bebas kembali masuk ke dalam ruang bebas. Kalu tidak ada pemain pemukul yang berada pada tiang pertolongan ataupun pada tiang bebas, regu pemukul mendaptkan nilai tambahan nilai.
Adapun beberapa peraturan dalam permainan kippers adalah sebagai berikut :
1. Ukuran lapangan terbesar adalah 60 x 25 m, dengan ukuran ruang pemukul dan ruang bebas menjadi lebar 65 x 25 m. ukuran lapangan untuk anak-anak adalah 45 x 25 m, dengan ruang pemukul dan ruang bebas adalah 30 x 25.
2. ruang pemukul 5 x 15 m.
3. ruang bebas 5 x 15 m.
4. tiang hinggap / bebas terlaetak di belakang lapangan dengan dua buah tiang. Jarak antar tiang adalah 10 m. dan berjarak 5 m dari garis belakang. Keduanya berdiri di dalam lingkaran dengan diameter 1m. tinggi tiang bebas minimal 1,5 meter dan harus dapat dengan mudah dibeadakan dengan tiang-tiang gais-garis batas.
5. panjang kayu pemukul minimal 50 cm dan maksimal 60 cm. Penampang kayu berbentuk oval lebarnya tidak melebihi 5 cm, tebal 3,5 cm dan boleh diberi pembalut agar tidak mudah lepas pada saat dipukulkan.
6. bola yang digunakan adalah bola kasti, dengan kelilingnya 19 cm-21 cm, dan beratnya 70-80 gram.
7. lama permainan minimal 2 x 20 menit, maksimalnya 2 x 30 menit, tidak terhitung waktu istirahat yaitu 10 menit.
8. tiap regu terdiri dari 12 orang pemain yang salah satunya harus ada kapten regu, semua pemain harus mengenakan nomor dada.
9. wasit atau pemimpin pertandingan harus memegang teguh aturan-aturan permainan. Petunjuk dan keputusan wasit adalah pasti dan harus diurut. Perlengkapan wasit adalah arloji dan peluit.
Ketentuan peluit adalah : 1) satu kali tiupan panjang (tiiiiiit), apabila bertukar tidak bebas yaitu pemain kena dilempar lawannya. 2) dua kali tiupan pendek (tit-tit) apabila pukulan salah dan pukulan luncas / tidak kena. 3) dua kalai tiupan panjang (tiiiiit-tiiiiit) apabila bertukar bebas, bola hilang, wasit menghentikan permainan karena suatu hal. 4) tiga kali tiupan panjang (tiiiiit-tiiiit-tiiit) apabila permainan akan dimulai, yaitu permulaan babak I dan permulaan babak II setelah istirahat sesudah tukar, dan bila permainan selesai. 5) tiga kali tiupan pendek (tit-tit-tit) apabila bola telah dipegang oleh pelambung, dan dilaksanakan segera pemanggilan giliran untuk pemukul.
10. setelah diadakan undian, wasit menentukan regu pemukul dan regu pemain.
11. regu pemukul berkumpul di ruang bebas, setelah dipanggil oleh pencatat sesuai nomor urut segera ke ruang pemukul untuk memukul.
12. pemain-pemain regu lapangan bersiap pada tempatnya masing-masing yang diatur oleh kapten regunya. Hal-hal yang harus mereka perhatikan adalah : 1) tidak boleh berdiri di dalam ruang bebas, 2) tidak boleh ada pemain lain di dalam ruang pemukul kecuali pemukul.
13. pemukul melambungkan bolanya sendiri dan memukulnya.
14. jumlah pukulan hanya satu pukulan saja, kecuali pembebas berhak tiga kali memukul bola.
15. para pemain mendapat giliran memukul sesuai dengan nomor urut, nomor pengganti/cadangan mendapat nomor yang digantinya. Setelah istirahat, regu yang menjadi pemukul adalah regu lapangan pada permulaan pertandingan.
16. pemukul berada di dalam bujur sangkar / ruang pemukul. Pemukul tidak boleh berdiri di salah satu garis batas atau atau di luarnya sebelum kayu mengenai bola. Jika dilanggar maka pukulan salah.
17. bola yang melampaui garis-garis batas ruang pemukul, tidak melewati garis samping sebelum bendera batsa tengah, denga terlebih dulu mengenai tanah, pemain atau tiang pertolonganmelewati garis samping sesudah bendera batas tengah
18. pukulan salah ialah:
a kalau bola jatuh didalm ruang pemukul, diatas garis
b kalau bola terpukul oleh tangan
c kalau bola setelah dipukul jatuh mengenai pemukul sendiri mengenai pelambung atau pembantunya, sedang mereka ada didalam ruang pemukul
19. pukulan diebut luncas (luput), kalau di dalam usaha memukul bola, kayu pemukul tidak mengenai bola
20. sehabis memukul, kayu pemukul harus diletakan di dalam bujur sangkar ruang pemukul, kalau kayu pemukul terjatuh keluar batas atau sebagian saja kayu pemukul keluar dari garis batas ruang pemukul, maka si pemukul tidak berhak mendapatkan nilai, kecuali kalau ia sebelum menyentuh tiang pertolongan sempat dan dapat membetulkan letak kayu pemukul sebagaimana mestinya
21. pada tiap-tiap permmmulaan permainan, sehabis bertukar tempat dan sehabis istirahat, pemain dari regu pemukul tidak boleh masuk keruang pemukul sebelum dipanggil oleh penulis, pelanggaran hal ini dihukum dengan beretukar bebas
22. tiap-tiap pemukul sesudah pukulan betul, pukulan salah atau pukulan luncas disebut ”pelari”
23. sesudah pukulan betul, pemukul harus lari langsung ke salah satu dari tiang bebas dan dari tiang bebas, kalau menurut perkiraannyan dia tidak akan kena lempar, ia boleh terus kembali keruang bebas
24. kalau pukulan salah satu luncas, yang boleh lari hanyalah si pemukul sendiri, tetapi tidak boleh lari lebih jauh dari tiang pertolongan, kecuali apabila bola oleh regu lapangan dimainkan denagn maksud untuk melempar pelari itu. Untuk pukulan salah satu atau luncas pelari tidak mendapatkan untuk larinya
25. pelari-pelari pada tinag pertolongan pada tiang bebas, boleh melanjutkan larinya apabila bola sudah dalam permainan. Pada saat bola terlepas dari tangan pelambung untuk dipukul, seorang pun tidak bolaae lari, kalau belumnyaaaata bahwa hasil pukulan itu betul
26. pemain dari regu pemukul, mendapatkan nilai dual bila pukulanya sendiri betul dan ia dapat lari dari ruang pemukul menuju kesalah satu tiang bebas, dan langsung kembali ke ruang bebas dengan selamat, artinya tidak melakukan pelanggaran atau tidak terganggu karena pertukaran tempat
27. pada saat bola mati pelari tidak boleh lagi mulai lari
28. pemain-pemain dari regu pemukul dilarangt keluar dari batas-batas ruang bebas dan ruang pemukul
29. Apabila seorang pelari dalam perjalanannya dirintangi dengan sengaja oleh pemain regu lapangan, maka pelari itu boleh meneruskan perjalanannaya dengan bebas sampai ketempat perhentian yang berikutnay (tiang bebas, ruang bebas)
30. bola disebut mati : a) apabila bola sudah ada didalam tangan pelambung yang sudah siap berdiri di dalm petak pelambung, b) apabila pukulan salah, kecuali kalau bola dipermainkan oleh regu lapangan, c) apabila pukulan luncas, kecuali kalau bola dipermainkan oleh regu lapangan, d) apabila bola hilang, terhitung mulai dari saat waktu wasit membunyikan peluit tanda bola hilang (dua kali tiupan panjang), e) apabila terjadi bertukar bebas
31. bola didalam permainan: a) sehabis pukulan betul, b)kalau sesudah pukulan luncas, atau pukulan salah, bola lalu dimainkan oleh regu lapangan, c)kalau sesudah tanda peluit diakhirnya Bola hilang, bola sesudah diketemukan kembali dan sudah ada di dalam lapangan.
32. Bola hilang kalau tidak bola dapat diambil oleh regu lapangan dengan cara biasa. Termasuk juga, bila bola terjauh di belakang penonton, sehingga bola tidak dapat diambil dalam waktu yang sepatutnya. Untuk menentukan hal ini diserahkan kepada kebijaksanaan wasit. Wasit menyembunyikan peluit tanda bola hlang pada saat sekiranya bola itu sudah dapat diambilo kembali kalu tidak terhalang.
33. lemparan dipandang sah jika lemparan langsung mengenai pemain dari regu pemukul. Bola yang sebelum mengenai pemain tetapi mengenai tanah / tiang lebih dulu maka tidak sah.
34. jika seorang regu pemukul kena .lemparanmaka mulai dari saat itu juga regu lapangan berganti menjadi regu pemukul, dan regu pemukul menjadi regu lapangan.
35. selama belum ada tanda peluit, bahwa permainan akan dimulai lagi, semua pelari yang sementara berlindung pada tiang pertolongan atau pada tiang bebas, boleh langsung masuk ke dalam ruang bebas.
36. pertukaran tidak bebas juga berlaku jika pemain dari regu pemukul memegang bola di tempat dimana saja. Ini juga berlaku untuk bola yang dilemparkan oleh pelambung kepada pemukul. Apabila si pemukul memegang bola waktu akan memukul, maka hal ini term,asuk pergantian bebas.
37. bila terrjadi ada pemain pelari yang akan kena lempar, terdapat pemain regu pemukul keluar dari ruang bebas dengan perkiraan akan terjadi bertukar tidak bebas dengan maksud segera membalas melempar, maka dihukum dengan bertukar tempat bebas.
38. pada saat pelari yang akan dilempar, pemain regu lapangan tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan bebas sebelum lemparan terjadi dan hasil lemparan dinyatakan dengan tanda isyarat peluit oleh wasit, maka hukumannya adalah lemparan itu dianggap tidak sah.
39. bertukar bebas terjadi: a) pada saat regu lapangan sudah memiliki tiga bola tangkap berturut-turut dengan tidak selang terjadi pertukaran (dalam satu babak), b) kalau sudah pukulan terakhir dari pembebas, ruang bebas dapat dibakar regu lapangan atau pukulan terakhir ini salah, c) kalau pelari pada waktu masuk ke dalam ruang bebas, lari terlanjur melampaui garis batas belakang ruang bebas , d) kalau pemain dari regu pemukul ada yang keluar dari ruang bebas tidak untuk memukul, e) kalau pemain dari regu pemukul (pelari) keluar dari bataslapangan pemain, f) apabila kayu pemukuul pada waktu dipukulkan terlepas dari tangan pemukul.
40. tiap bola yang terpukul yang dapat ditangkap pemain lapangan, sebelum mengenai tanah, dinyatakan sebagai bola tangkap dan dihitung pula satu nilai.
41. pemain dari regu pemukul yang tiba gilit\rannya untuk memukul bola, sedang semua pemain dari regunya masih berdiri pada tiang pertolongan atau pada tiang bebas, pemain tersebut dinamakan pembebas.
42. sesudah pukulan yang terakhir dari pembebas, setiap pemain regu lapangan berhak membakar yang disebut membakar ialah berdiri dengan dua kaki di dalam ruang bebas dengan membanting bola.
43. memperlambat permainan dengan sengaja dilarang, dan wasit wajib memperingatkan regu yang bersangkutan. Kalau hal ini diulangi lagi wasit berhak menjatuhkan hukuman sebagai berikut : a) bila regu pemukul yang melakukannya, hukumannya adalah pertukaran bebas, b) kalau regu lapangan yang m,elakukannya, maka pemain-pemain regu pemukul (pelari) yang berada pada tiang bebas boleh langsung dengan bebas kembali masuk ke dalam ruang bebas. Kalu tidak ada pemain pemukul yang berada pada tiang pertolongan ataupun pada tiang bebas, regu pemukul mendaptkan nilai tambahan nilai.
B. Penyajian Pelajaran
1. Permainan bola sentuh
Permainan bola sentuh maksudnya adalah permainan yang menggunakan bola dan alat berupa box atau tiang hinggap yang harus disentuh oleh setia pemain regu pelempar setiap melemparkan bola.
2. Jalannya permainan
Seorang pemain regu pelempar mempunyai hak melempar sebanyak 3 kali, tetapi ia harus lari pada lemparan pertama yang benar. Jika lemparan pertama salah, ia berhak melempar dua kali lagi. Pada lemparan kedua yang benar pelempar harus lari. Apabila lemparan pertama salah, kedua juga salah, maka pada lemparan ketiga yang benar, pelempar harus lari.
3. Regu pelempar
Lemparan bola juga dianggap slah jika pelempar saat melemparkan bola berada di depan garis lempar atau berdiri sambil kakinya menginjak garis lempar. Karena hak melempar adalah 3 kali, maka apabila lemparan yang ketiga juga salah, pemain (pelempar) harus kembali ke ruang bebas dan mendapatkan nilai 0 (nol). Seorang pelari juga mendapatkan nilai 0 (nol) apabila setelah melempar betul dan dapat dimatikan dalam perjalanan kembali ke ruang bebas.
a. Regu lapangan
Seorang pelari boleh dilempar apabila telah menyentuh box atau tiang hinggap, tetapi pelempar tidak boleh keluar dari ruang D. kalau sekiranya tidak memungkinkan untuk melempar pelari, sebaiknya bola dioperkan kepada temannya yang juga di ruang C untuk melempar pelari sebelum sampai di garis lempar. Pelari yang telah melewati garis lempar, dianggap telah masuk ke ruang bebas (ruang A). pemain regu lapangan yang juga di ruang C boleh mengejar pelari sambil membawa bola, jadi lain dengan pemain regu lapangan di ruang D yang tidak boleh membawa bola sambil lari.
5. Pertukaran tempat atau pergantian
Pertukaran tempat terjadi :
• setelah tiga kali tangkap bola dari lemparan regu pelempar
• setelah tiga kali atau lima kali kena lemparan
• apabla pelari melewati garis sentuh atau garis batas samping lapangan.
6. Pemenang
Regu yang pada akhir permainan memperoleh nilai sebanyak (jumlah nilai lari dan tangkap bola) adalah pemenangnya.
Penjelasan:
Penentuan jumlah lemparan yang kena untuk terjadinya pergantian tergantung beberapa factor antara lain:
• Tinggi rendahnya kemampuan regu lapangan
• Dimainkan di dalam atau di luar gedung (bila di dalam gedung ukuran lapangan lebih kecil)
• Cara melempar pelari bagi regu lapangan misalnya lapangan hanya boleh dilakukan dengan ayunan tangan dari bawah
7. Permainan kasti dengan lemparan bola menggunakan satu tiang bebas
Permainan ini menggunakan lapangan berbentuk segi empat panjang dengan lebar 20 meter dan panjang 40 meter di tambah 5 meter untuk ruang lempar ( ruang B) dna 5 meter sebagai ruang bebas (ruang A) tiang hinggap sebanyak 2 buah dan teerbuat dari bambu atau besi setinggi 1,5 meter diatas tanah dan diberi bendera pada ujungnya .
Jalannya permainan:
Seluruh siswa dibagi 2 regu dalam jumlah yang sama kemudian diadakn undian dengan sut.bagi regu yang menang menempatkan diri diruang bebas
Dan yang kalah bertugas jag dilapangan dengan dipimpin oleh pemimpan regunya
Regu lapangan
Tugas regu lapangan adalah menangkap atau mengambil bola yang dilemparkan oleh pemain dari regu pelempar dan kemudian segera melempar pelari yang berada di dekatnya atau dengan mengoperkan bola kepada temannya dengan yang dekat dengan pelari
Pertukaran tempat atau pergantian maksudnya adalah regu pemukul ganti menjadi regu lapangan dan sebaliknya pergantian bebas adalah pergantian yang terjadi secara bebas artinya semua pemain regu lapangan keluar untuk berjaga dilapangan.
Pergantian bebas terjadi apbila:
Telah terjadi 3 kali tangkap bola bagi regu lapangan
Pelari keluar dari garis yang salah
Pemain pelempar memegang bola di mana pun juga kecuali yang mendapat giliran melempar bola.
Pergantian tidak bebas adalah pergantian yang dilakukan secara tidak bebas artinya setelah pelari kena nlemparan maka rgu yang melempar pelari langsun menjadi reu pemukul dan segera menyelamatkan diri dengan mencari tempat perlindungan yang terdekat yaitu dengan menuju ke tiang pertolongan, tiang beas atau langsung ke ruang bebas. Pada saat itu semua pemain yang sedang mencari perlindungan boleh dilempar atau dimatikan.
Pergantian bebas terjadi apabila seorang pelari dilempar dengan bola kena bagian badannya kecuali kepala.
Penilaian
Nilai 1 :untuk tiap bola tangkap bagi regu lapangan
Nilai 1 :setiap pemain regu pelempar yang dapat melempar beul dan dapat kembali ke ruang bebasdengan selamat tetapi dengan diselingi lemparan bola temannya.
Nilai 2: untuk setiap pelempar yang mellempar boladengan betul dan dapat menyelesaikan seluruh perjalanannya dengan selamat sampai ke ruang bebas ataspukulannya sendiri.
8. Pemain kasti
Pemain kasti yang sebenarnya adalah menggunakan lapangan berbentuk empat persegi panjan dengan lebar 30 m dan panjang 60 m ditambah 5 m untuk ruang bebas.
Jalannya permainan
Dua regu yang akan bermain berbaris berhadap-hadapan dan sebelum permainan dimulai diadakan undian terlebih dahulu untuk menentukan regu pemukul dan regu lapangan yan menang dalam undian menjadi regu pemukul dan yang kalah menjadi regu lapangan.
Regu pemukul
Setelah pemain menempatkan diri sesuai dengan tugas-tugasnya wasit meniup peluit 3 kali panjang , ini artinya segera dimulai. Sebelum memukul, wasit meniup peluit 3 kali pendek dan petugas pencatat nilai memanggil no dada 1 ntuk mulai memukul. Seorang pemukul berhak memukul satu kali tetapi apabila tinggal seorang yang berada di ruang bebas ia berhak memukul tiga kali atau disebut pembebas.
Nilai
Jadi seorang pelari mendapat nilai 2 apabila dapat memukul betul dan dapa menyelesaikan seluruh perjalanannya dengan menyentuh tiang pertolongan atau langsung ke tiang bebas, kemudian langsung kembali ke ruang bebas dengan selamat atas pukulannya sendiri.
Seorang pelari mendapat nilai 1 aabila dapat memukul benar atau terjadi “free walk”, kemudian dengan diselingi pukulan temannya, dapat menyelesaikan seluruh perjalanannya dengan selamat sampai ke ruang bebas. Regu lapangn yang menangkap bola maka ia mendapat nilai 1.
Jika regu pemukul sedang berlari kemudian dilempar dengan bola oleh regu lapangan maka terjadi pergantian tidak bebas.
Sedangkan regu pemukul harus segera mengamankan dirinya dengan cara masuk ke ruang bebas, menuju ke tiang pertolongan atau ke tiang bebas, yang penting adalah mencari tempat perlindungan yang terdekat agar tidak kena lemparan.
Pergantian
Lemparan kepada pelari adalah sah jika bola langsung mengenai bagian badan ataupun pakaian yang dipakai pelari kecuali kepala. Jika pelari saat dilempar dengan bola, dengan sengaja memberikan kepalanya agar kena lemparan maka terjadi pergantian bebas.
Pergantian bebas terjadi apabila:
• Pemin regupemukul keluar dari ruang bebas sebelum dipanggil oleh petugas pencatat nilai
• Kayu pemukul terlempar saat pemukul memukul bola.
• Pemain dari regupemukul keluar dari garis batas lapangan permainan.
• Pukula ketiga yang salah dari pembebas.
• Ruang bebas dibakar setelah pukulan ketiga yang betul dari pembebas, tapi belum ada temannya yang masuk ke ruang bebas.
• Regu lapangan telah dapat menangkap bola sebanyak 3 kali berturut-turut tanpa diselingi pergantian tempat.
• Seorang pelari saat dilempar dengan sengaja memberikan kepalanya agar kena lemparan bla
Membakar
Cara membakar ruang bebas yang benar adalah seorang pemain regu lapangan yang membawa bola langsung masuk ke ruang bebas yang pada saat itu masih kosong, kemudian sambil berdiri di ruang bebas memantulkan bola di dalam ruang bebas.
Lama permainan
Kasti dilakukan dalam waktu 2 x 20 menit atau juga 2 x 30 menit dengan waktuistirahat antara dua babak selama 10 menit.
Untuk menentukan pemenangnya adalah:
• Reu yang pada akhir pertandingan memperoleh nilai terbanyak adalah pemenangnya.
• Tetapi apabila nilai regu sama, maka regu yang mendapat “nilai lari” lebih banyak dinyatakan sebagai pemenangnya.
• Taktikpermainan kippers.
Taktik permainan kasi adalah seni dalam permainan yang direncanakan dan dipikirkan serta disesuaikan dengan keadaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keberhasilan dalam menggunakan taktik sangat tergantungdari kecerdasan, daya ingat dan mental.
Taktik dapat digunakan sesuai dengan situasi pada saat-saat tertentu, jadi taktik ini sifatnya selalu berubah-ubah.
Taktk dapat dilakukan dengan baik apabila didasari oleh penguasaan tentang
• Teknik atau katerampilan bermain
• Kondisi fisik
• Kecerdasan, daya ingat dan mental yang baik
• Peraturan permainan.
2. perwasitan, penyelenggaraan pertandingan dan metodik mengajar permainan kasti
Perwasitan
a) tugas pokok seorang wasit adalah memimpin suatu pertandingan agar pertandingan itu berjalan dengan lancartanpa ada gangguan sedikit pun. Sebenarnya wasit adalah seorang pemimpin yang mampu mempengaruhi orang yang dipimpinnya agar mau berusaha untuk memperlancar pertandingan. Agar wasit dapat melaksanakan hal itu maka ia harus memenuhi peraturan perwasitan yaitu:
• bakat
menurut J.W. Bunn, perwasitan itu adalah suatu seni. Pribadi yang dapat mengembangkan seni dari potensi dirinya diharapkan menjadi wasit yang baik. Selain itu memerlukan bakat sehingga perwasitan juga memerlukan bakat.
• Kemauan
Kemauan untuk menjadi wasit yang baik adalah modal utama dalam mengembangkan kemampuan mewasiti. Dengan adanya kemauan yang besar akan mendorong seorang untuk belajar mencari pengalaman dan berlatih.
• Kesegaran jasmani dan sehat
Seorang wasit yang mempunyai kesegaran jasmani baik akan mampu menjalankan tugasnya sebagai wasit yang baik artinya tanpa gangguan jasmaniah orang yang sehat berarti bebas dari penyakit. Agar wasit tetap sehat sebaiknya ia selalu melakukan latihan-latihan fisik.
• Kewibawaan
Wasit adalah seorang pemipin. Agar sukses dalam memimpin aka seorang pemimpin harus mempunyai wibawa. Kewibawaan wasit dapat diperoleh antara lain dengan:
1. kepribadian wasit yang baik
2. sikap perwujudan yang baik
3. cara berpakaian yang sopan dan sesuai dengan situasi
4. klasifikasi perwasitan tinggi
5. banyak pengalaman
1. Permainan bola sentuh
Permainan bola sentuh maksudnya adalah permainan yang menggunakan bola dan alat berupa box atau tiang hinggap yang harus disentuh oleh setia pemain regu pelempar setiap melemparkan bola.
2. Jalannya permainan
Seorang pemain regu pelempar mempunyai hak melempar sebanyak 3 kali, tetapi ia harus lari pada lemparan pertama yang benar. Jika lemparan pertama salah, ia berhak melempar dua kali lagi. Pada lemparan kedua yang benar pelempar harus lari. Apabila lemparan pertama salah, kedua juga salah, maka pada lemparan ketiga yang benar, pelempar harus lari.
3. Regu pelempar
Lemparan bola juga dianggap slah jika pelempar saat melemparkan bola berada di depan garis lempar atau berdiri sambil kakinya menginjak garis lempar. Karena hak melempar adalah 3 kali, maka apabila lemparan yang ketiga juga salah, pemain (pelempar) harus kembali ke ruang bebas dan mendapatkan nilai 0 (nol). Seorang pelari juga mendapatkan nilai 0 (nol) apabila setelah melempar betul dan dapat dimatikan dalam perjalanan kembali ke ruang bebas.
a. Regu lapangan
Seorang pelari boleh dilempar apabila telah menyentuh box atau tiang hinggap, tetapi pelempar tidak boleh keluar dari ruang D. kalau sekiranya tidak memungkinkan untuk melempar pelari, sebaiknya bola dioperkan kepada temannya yang juga di ruang C untuk melempar pelari sebelum sampai di garis lempar. Pelari yang telah melewati garis lempar, dianggap telah masuk ke ruang bebas (ruang A). pemain regu lapangan yang juga di ruang C boleh mengejar pelari sambil membawa bola, jadi lain dengan pemain regu lapangan di ruang D yang tidak boleh membawa bola sambil lari.
5. Pertukaran tempat atau pergantian
Pertukaran tempat terjadi :
• setelah tiga kali tangkap bola dari lemparan regu pelempar
• setelah tiga kali atau lima kali kena lemparan
• apabla pelari melewati garis sentuh atau garis batas samping lapangan.
6. Pemenang
Regu yang pada akhir permainan memperoleh nilai sebanyak (jumlah nilai lari dan tangkap bola) adalah pemenangnya.
Penjelasan:
Penentuan jumlah lemparan yang kena untuk terjadinya pergantian tergantung beberapa factor antara lain:
• Tinggi rendahnya kemampuan regu lapangan
• Dimainkan di dalam atau di luar gedung (bila di dalam gedung ukuran lapangan lebih kecil)
• Cara melempar pelari bagi regu lapangan misalnya lapangan hanya boleh dilakukan dengan ayunan tangan dari bawah
7. Permainan kasti dengan lemparan bola menggunakan satu tiang bebas
Permainan ini menggunakan lapangan berbentuk segi empat panjang dengan lebar 20 meter dan panjang 40 meter di tambah 5 meter untuk ruang lempar ( ruang B) dna 5 meter sebagai ruang bebas (ruang A) tiang hinggap sebanyak 2 buah dan teerbuat dari bambu atau besi setinggi 1,5 meter diatas tanah dan diberi bendera pada ujungnya .
Jalannya permainan:
Seluruh siswa dibagi 2 regu dalam jumlah yang sama kemudian diadakn undian dengan sut.bagi regu yang menang menempatkan diri diruang bebas
Dan yang kalah bertugas jag dilapangan dengan dipimpin oleh pemimpan regunya
Regu lapangan
Tugas regu lapangan adalah menangkap atau mengambil bola yang dilemparkan oleh pemain dari regu pelempar dan kemudian segera melempar pelari yang berada di dekatnya atau dengan mengoperkan bola kepada temannya dengan yang dekat dengan pelari
Pertukaran tempat atau pergantian maksudnya adalah regu pemukul ganti menjadi regu lapangan dan sebaliknya pergantian bebas adalah pergantian yang terjadi secara bebas artinya semua pemain regu lapangan keluar untuk berjaga dilapangan.
Pergantian bebas terjadi apbila:
Telah terjadi 3 kali tangkap bola bagi regu lapangan
Pelari keluar dari garis yang salah
Pemain pelempar memegang bola di mana pun juga kecuali yang mendapat giliran melempar bola.
Pergantian tidak bebas adalah pergantian yang dilakukan secara tidak bebas artinya setelah pelari kena nlemparan maka rgu yang melempar pelari langsun menjadi reu pemukul dan segera menyelamatkan diri dengan mencari tempat perlindungan yang terdekat yaitu dengan menuju ke tiang pertolongan, tiang beas atau langsung ke ruang bebas. Pada saat itu semua pemain yang sedang mencari perlindungan boleh dilempar atau dimatikan.
Pergantian bebas terjadi apabila seorang pelari dilempar dengan bola kena bagian badannya kecuali kepala.
Penilaian
Nilai 1 :untuk tiap bola tangkap bagi regu lapangan
Nilai 1 :setiap pemain regu pelempar yang dapat melempar beul dan dapat kembali ke ruang bebasdengan selamat tetapi dengan diselingi lemparan bola temannya.
Nilai 2: untuk setiap pelempar yang mellempar boladengan betul dan dapat menyelesaikan seluruh perjalanannya dengan selamat sampai ke ruang bebas ataspukulannya sendiri.
8. Pemain kasti
Pemain kasti yang sebenarnya adalah menggunakan lapangan berbentuk empat persegi panjan dengan lebar 30 m dan panjang 60 m ditambah 5 m untuk ruang bebas.
Jalannya permainan
Dua regu yang akan bermain berbaris berhadap-hadapan dan sebelum permainan dimulai diadakan undian terlebih dahulu untuk menentukan regu pemukul dan regu lapangan yan menang dalam undian menjadi regu pemukul dan yang kalah menjadi regu lapangan.
Regu pemukul
Setelah pemain menempatkan diri sesuai dengan tugas-tugasnya wasit meniup peluit 3 kali panjang , ini artinya segera dimulai. Sebelum memukul, wasit meniup peluit 3 kali pendek dan petugas pencatat nilai memanggil no dada 1 ntuk mulai memukul. Seorang pemukul berhak memukul satu kali tetapi apabila tinggal seorang yang berada di ruang bebas ia berhak memukul tiga kali atau disebut pembebas.
Nilai
Jadi seorang pelari mendapat nilai 2 apabila dapat memukul betul dan dapa menyelesaikan seluruh perjalanannya dengan menyentuh tiang pertolongan atau langsung ke tiang bebas, kemudian langsung kembali ke ruang bebas dengan selamat atas pukulannya sendiri.
Seorang pelari mendapat nilai 1 aabila dapat memukul benar atau terjadi “free walk”, kemudian dengan diselingi pukulan temannya, dapat menyelesaikan seluruh perjalanannya dengan selamat sampai ke ruang bebas. Regu lapangn yang menangkap bola maka ia mendapat nilai 1.
Jika regu pemukul sedang berlari kemudian dilempar dengan bola oleh regu lapangan maka terjadi pergantian tidak bebas.
Sedangkan regu pemukul harus segera mengamankan dirinya dengan cara masuk ke ruang bebas, menuju ke tiang pertolongan atau ke tiang bebas, yang penting adalah mencari tempat perlindungan yang terdekat agar tidak kena lemparan.
Pergantian
Lemparan kepada pelari adalah sah jika bola langsung mengenai bagian badan ataupun pakaian yang dipakai pelari kecuali kepala. Jika pelari saat dilempar dengan bola, dengan sengaja memberikan kepalanya agar kena lemparan maka terjadi pergantian bebas.
Pergantian bebas terjadi apabila:
• Pemin regupemukul keluar dari ruang bebas sebelum dipanggil oleh petugas pencatat nilai
• Kayu pemukul terlempar saat pemukul memukul bola.
• Pemain dari regupemukul keluar dari garis batas lapangan permainan.
• Pukula ketiga yang salah dari pembebas.
• Ruang bebas dibakar setelah pukulan ketiga yang betul dari pembebas, tapi belum ada temannya yang masuk ke ruang bebas.
• Regu lapangan telah dapat menangkap bola sebanyak 3 kali berturut-turut tanpa diselingi pergantian tempat.
• Seorang pelari saat dilempar dengan sengaja memberikan kepalanya agar kena lemparan bla
Membakar
Cara membakar ruang bebas yang benar adalah seorang pemain regu lapangan yang membawa bola langsung masuk ke ruang bebas yang pada saat itu masih kosong, kemudian sambil berdiri di ruang bebas memantulkan bola di dalam ruang bebas.
Lama permainan
Kasti dilakukan dalam waktu 2 x 20 menit atau juga 2 x 30 menit dengan waktuistirahat antara dua babak selama 10 menit.
Untuk menentukan pemenangnya adalah:
• Reu yang pada akhir pertandingan memperoleh nilai terbanyak adalah pemenangnya.
• Tetapi apabila nilai regu sama, maka regu yang mendapat “nilai lari” lebih banyak dinyatakan sebagai pemenangnya.
• Taktikpermainan kippers.
Taktik permainan kasi adalah seni dalam permainan yang direncanakan dan dipikirkan serta disesuaikan dengan keadaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keberhasilan dalam menggunakan taktik sangat tergantungdari kecerdasan, daya ingat dan mental.
Taktik dapat digunakan sesuai dengan situasi pada saat-saat tertentu, jadi taktik ini sifatnya selalu berubah-ubah.
Taktk dapat dilakukan dengan baik apabila didasari oleh penguasaan tentang
• Teknik atau katerampilan bermain
• Kondisi fisik
• Kecerdasan, daya ingat dan mental yang baik
• Peraturan permainan.
2. perwasitan, penyelenggaraan pertandingan dan metodik mengajar permainan kasti
Perwasitan
a) tugas pokok seorang wasit adalah memimpin suatu pertandingan agar pertandingan itu berjalan dengan lancartanpa ada gangguan sedikit pun. Sebenarnya wasit adalah seorang pemimpin yang mampu mempengaruhi orang yang dipimpinnya agar mau berusaha untuk memperlancar pertandingan. Agar wasit dapat melaksanakan hal itu maka ia harus memenuhi peraturan perwasitan yaitu:
• bakat
menurut J.W. Bunn, perwasitan itu adalah suatu seni. Pribadi yang dapat mengembangkan seni dari potensi dirinya diharapkan menjadi wasit yang baik. Selain itu memerlukan bakat sehingga perwasitan juga memerlukan bakat.
• Kemauan
Kemauan untuk menjadi wasit yang baik adalah modal utama dalam mengembangkan kemampuan mewasiti. Dengan adanya kemauan yang besar akan mendorong seorang untuk belajar mencari pengalaman dan berlatih.
• Kesegaran jasmani dan sehat
Seorang wasit yang mempunyai kesegaran jasmani baik akan mampu menjalankan tugasnya sebagai wasit yang baik artinya tanpa gangguan jasmaniah orang yang sehat berarti bebas dari penyakit. Agar wasit tetap sehat sebaiknya ia selalu melakukan latihan-latihan fisik.
• Kewibawaan
Wasit adalah seorang pemipin. Agar sukses dalam memimpin aka seorang pemimpin harus mempunyai wibawa. Kewibawaan wasit dapat diperoleh antara lain dengan:
1. kepribadian wasit yang baik
2. sikap perwujudan yang baik
3. cara berpakaian yang sopan dan sesuai dengan situasi
4. klasifikasi perwasitan tinggi
5. banyak pengalaman
6. kecakapan wasit yang baik.
• Pemusatan perhatian
Selama bertugas wasit harus mampu memusatkan perhatian kepada tugas yang sedang diembannya. Seorang wasit juga harus mampu menguasai peraturan permainan dan peraturan pertandingan.jadi sebelum terjun memimpin pertandingan seoreng wasit harus benar-benar menguasai teori perwasitan sebagai bekal untuk kemantapan batin didalam menjalankan tugasnya.
b) Untuk itu wasit dan pembantu-pembantunya harus memiliki persyaratan tertentu yaitu:
• Memahami dan menguasai peraturan permainan dan pertandingan kasti secara menyeluruh
• Mengerti dam memahami tentang teknik dan taktik permainan kasti
• Memiliki sikap kepribadian dan mental yang baik
• Bertindak cepat, tegas, adil dan bijaksana
• Memiliki kesegaran jasmani yang tinggi.
Isyarat atau tanda-tada bunyi peluit.
3 kali panjang, pada permulaan dan akhir pertandingan serta mulai dan berakhirnya istirahat
2 kali panjang, apabila
, terjadi pergantian bebas
, terjadi bla hilang
, karena sesuatu hal, wasit ingin mengumpulkan semua pemain.
1 kali panjang apabila terjadi pergantian bebas
3 kali pendek, panggilan kepada pemain regu pemukul untuk segera memukul (hanya pada permulaan permainan dan setelah terjadinya pergantian
2 kali pendek, apabila terjadi pukulan yang salah satu pukulan tidak kena.
c) Posisi wasit dan pembantu wasit
wasit harus mengambil tempat yang strategis yaitu di petak pelambungantara pemukul dan pelambung, dekat dengan garis batas lapangan
pembantu wasit 1 menempatkan diri di dekat tiang bendera batas separo lapangan yang berada di sebelah kiri . ia membewa bendera yang warnanya berbeda dengan bendera batas dan bendera tiang hinggap.
Pembantu wasit II
Menempatkan di garis samping yang berhadapan dengan pembantu wasit 1 dengan arah dekat ke ruang bebas. Adapun tugasnya mengawasi jika terjadi pelanggaran pemain regu pemukul keluar lapangan lewat garis samping atau pelari lari terlanjut keluar dari ruang bebas
Pembantu wasit III
Ia berdiri di garis belakang di antara dua tiang hinggap (tiang bebas). Tugasnya mengawasi apakah pelari telah hinggap di salah satu tiang bebas atau belum.
Selain dibantu oleh 3 orang penjag garis, wasit juga dibantu 2 rang pencatat nilai. Pencatat nilai berdiri di belakang garis batas ruang pelambung yang berukuran 5 m x 5 m dengan jarak + 3 m di luar garis batas.
d) Cara penilaian
Contoh cara penilaian dalam permainan kasti. Misalnya pemain nomor dada 1 dari regu A memukul dan ternyata pukulannya betul, ia lari sampi ke tiang bebas dengan selamat, maka pada kolom nilai sejajar dengan nama pemain no 1 diberi tanda (titik). Disusul panggilan dari pencatat nilai pada pemain dengan nomor dada 2 untuk memukul dan ternyata pukulannya salah sehingga pada kolom nila diberi tanda 0. kemudian giliran memukul no dada 3 dan pukulannya betul dan pada saat itu pemain no 1 yang hinggap di tiang bebas dapat kembali ke ruang bebas dengan selamat.
Penyelenggaraan pertandingan
Untuk menyelenggarakan sutu pertandingan perlu dibentuk organisasi pertandingan. Organisasi pertandingan merupakan panitia dan bersifat sementara. Struktur panitia pertandingan ini tergantung kepada jenis olah raga yang dipertandingkan, banyaknya peserta dan tingkat pertandingan.tetapi pada umumnya panitia pertandingan kasti mempunyai struktur sebagai berikut:
1. ketua panitia
wakil ketua
2. sekretaris
wakil sekretaris
3. bendahara
wakl bendahara
4. panitia hakim
5. pembantu umum
6. seksi-seksi
wasit
alat-alat dan laporan
kesehatan
keamanan
publikasi dan dokumentasi
konsumsi
dll sesuai dengan kebutuhan
Yang memegang peran penting dalam mempersiapkan penyelenggaraan pertandingan kasti adalah sekretaris yang mengurusi bidang admnistrasi. Setelah semua beres, maka bagian pertandingan perlu menyusun langkah-langkah yang perlu dilakukan. Untuk menentukan system yang tepat harus mempertimbangkan masalah-masalah yang menyangkut:
biaya
fasilitas yang ada
waktu yang tersedia
jumlah peserta
setelah system pertandingan ditentukan selanjutnya dibuat peraturan-peraturan pertandingan yang menyangkut antara lain:
dasar dan tujuan diselenggarakannya pertandingan
syarat-syarat bagi peserta
waktu dan tempat pelaksanaan pertandingan
system pertandingan
technical meetng
hadiah dan cara menentukan pemenang
pendftaran peserta
protes dan dewan hakim.
Pada saat pertandingan akan dimulai hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah:
1. persiapan lapangan dan alat-alat
pengapuran tali untuk garis batas lapangan
pemasangan tiang-tiang hinggap dan tiang bendera bebas
kayu pemukul dan bola
stop watch dan bendera untuk pembantu wasit
2. persiapan secretariat
3. persiapan kebutuhan yang lain.
C. metodik mengajar permainan kasti
Metodik mengajar permainan adalah cara khusus yang terperinci yang telah dipikirkan dengan seksama sehingga merupakan pola tertentu yang digunakan oleh guru untuk membimbing siswa dalam mempelajari bermacam-macam permainan. Selain itu guru olahraga juga dituntut untuk memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1) mempu menyajikan dan menyampaikan bahan pengajaran kepada anak didik
2) mampu menyusun program interaksi belajar mengajar dalam pelajaran permainan
3) mampu memotivasi dan mengarahkan kegiatan anak dalam belajar
4) mampu memimpin anak-anak secara individu maupun secara kelompok
5) dapat memilih dan mengembangkan alat pelajaran
6) mampu mengevaluasi program pengajaran beserta hasilnya
• petunjuk mengajar permainan
a) bekal bagi guru
agar guru dapat berhasil dalm menjalankan tugasnya ia harus memiliki bekal yaitu:
1) kecakapan dan keterampilanteknis
2) kasih saying kepada anak-anka
3) kelebihan
4) memahami karakteristik perkembangan anak
5) dapat memilih metode mengajar yang sesuai
6) bijaksana
• menjar permainan
a) jalannya pelajaran
pada umumnya penyajian pelajaran olahraga pendidikan termasuk permainan kasti, mengikti sistematika bagai berikut:
A. pemanasan : 10 % dari waktu
B. inti pelajaran: 80 % dari waktu terdiri
a. latihan teknik 28 %
b. bermain 57 %
C. penanganan : 5 %
-. Pemanasan
Maksudnya pemanasan adalah untuk menyiapkan anak secara rohaniah dan jasmaniah agar dapat menerima pelajaran dengan baik.
-. Penenangan
Maksud penenangan adalah untuk mengembalikan kondisi anak seperti sebelum melakukan kegiatan olahraga dan menyiapkan rohani serta jasmani anak dalm mengikuti pelajaran berikutnya. Penenangan dapat diisi dengan:
- membicarakan pelajaran yang baru diselesaikan juga koreksi dan penjelasan-penjelasan yang perlu
- mengumpulkan alat-alat pelajaran dengan lengkap dan bersih serta menyimpannya.
- Pengumuman pelajaran yang akan dating
- Menyiapkan dirimkembali ke kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar